Kamis, 11 April 2013

jumat, 12 april 2013 di pagi hari

Ada banyak cerita dan senyuman di pagi ini. Menuliskannya mungkin menjadi pilihan kesekian. Takutnya saya malah terlihat seperti seorang gadis labil menjijikkan yang senang menulis di blognya seperti menulis di diary yang isinya tentang apa yang dia bagaimana hidupnya berjalan yang sebenarnya orang sama sekali tak tertarik untuk membacanya. Tapi untuk kali ini tak apalah. Toh kata-kata yang saya pakai tidak akan semanis seperti gadis abg labil itu. Saya lebih suka bercerita dengan sedikit kasar. Dan saya pun tak berharap kalian (yang entah dengan alasan apa membaca ini) tertarik.

Pagi ini tak seperti biasanya. Masih ada sisa mood yang berantakan bekas semalam. Bahkan ketika melihat isi kotak masuk di ponsel. Malah semakin membuat malas. Tengoklah jam, pukul berapa sekarang? 04.43!!! Gila, entah jin baik apa yang merasuki saya sampai-sampai bangun sepagi ini. Padahal jam segini biasanya saya baru mulai untuk mencoba tertidur. Ini masih terlalu pagi. Masih sempat untuk nyampah berkicau di twitter. Sebelum akhirnya memutuskan melakukan sesuatu yang langka. Mandi pagi!!! Bukankah ini hal gila? Yang biasanya mandinya hanya sekali sehari pas tengah hari. Merangkum mandi pagi dan mandi sore. Lebih efektif dan lebih efisien. Menghemat air juga tentunya. Menghargai saudara-saudara kita disana yang kekurangan air. Ah sudahlah, itu hanya apologi dari kemalasanku saja. Bahkan setelah mandi ini masih saja terlalu pagi. Tahu yang selanjutnya? Melaksanakan shalat subuh. Bangsat, ini seperti bukan saya. Ibadah yang bahkan jumlah saya melakukannya dalam setahun hanya unggul tipis dari jumlah saya melaksanakan shalat hari raya dalam setahun. Tapi syukurlah, dengan shalat subuh kali ini saya bisa berbagi kesah dengan Tuhanku. Setidaknya saya bisa menegurnya. Berhentilah sedikit bermain-main dengan hidupku. Bisa kan Tuhan???

Apalagi yang menarik di pagi ini??? Jalan raya di pagi hari. Saya ibarat seorang raja yang disambut oleh rakyatnya. Disapa mentari pagi yang hangat, embun pagi yang masih menetes di sela-sela dedaunan di pohon, aroma hujan di jalanan bekas semalam. Teduh mendamaikan, itu kesan pertama di kepalaku. Jalan raya di pagi hari ramah. Lengang tak ada padatan berarti. Tak ada suara mesin motor yang memekakkan telinga. Tak ada ketergesa-gesaan yang ditandai dengan suara klakson yang tak bersahabat. Tak ada pengguna jalan menyebalkan tak tahu diri yang seolah-olah merasa jalan raya adalah miliknya seorUHuatnya rutinitas kehidupan. Wajah yang dalam beberapa jam ke depan akan berubah suram.

Pagi ini manis. Layaknya senyuman seorang gadis remaja yang baru saja jatuh cinta. Penuh cerita baru. Ah, bukan cerita baru. Hanya cerita lama yang sempat terlupa dan baru teringat kembali. Cerita tentang sensasi bangun pagi, sejuknya air di timbaan air pertama saat mandi pagi, teduhnya jiwa yang berdialog dengan Tuhan di ibadah subuh, tentang jalan raya yang menyapa begitu ramah di pagi hari, dan cerita kesibukan manusia yang berlalu lalang menyambut paginya. Cerita-cerita yang saya sendiri sudah lupa kapan melewatinya. Cerita-cerita yang entah kapan lagi saya akan mendapatkannya. Yang jelas pagi ini indah. Pagi ini sudah kukalahkan.

2 komentar: