Selasa, 28 Mei 2013

Pa, sudahkah kamu mengecek kalender hari ini?

Pa, tahukah kamu hari ini hari apa?
Rabu? Iya, tapi bukan itu maksudku.
Sudahkah kamu mengecek kalendermu hari ini?
Apakah ada tanda disana?
Ah, semoga saja ada.

Sudahlah, lebih baik aku memberitahukanmu saja langsung.
Hari ini tanggal 29 mei 2013.
Ulang tahunku.
Iya benar, hari kelahiranku.
23 tahun silam di rumah sakit harapan kita jakarta tepatnya.
Hari dimana kamu kedatangan seorang anak yang membuatmu bersusah payah mencari uang untuk membayar persalinannya mungkin.
Anak yang tak pernah kamu sangka bakal menjadi sebobrok ini.

Pa, apakah kamu tak ingat?
Sedih juga rasanya.
Tapi tak apalah.
Aku bisa memakluminya.
Dan aku sama sekali tak berekspektasi tinggi.
Kan aku cuman seorang anak yang sebenarnya sudah tak pantas kamu anggap anak lagi.

Ini ulang tahunku, pa.
Bisa saja aku memintamu membelikan hal-hal yang kuinginkan saat ini.
Kamera dslr? Handphone baru? Laptop baru? PS 3?
Walaupun sebenarnya aku mau barang-barang itu..
Tapi tak usahlah.
Aku sadar diri.
Bukan, bukan karena aku takut dicap seperti anak-anak.
Tapi karena aku sadar diri.
Mana pantas seorang anak yang sudah kamu cap kurang ajar ini meminta itu semua.
Bahkan untuk uang bulanan pun aku enggan meminta.
Aku lebih memilih menunggu belas kasihmu saja.

Aku malu, pa.
Umurku sekarang 23 tahun.
Umur yang tak muda lagi.
Umur yang seharusnya sudah bisa mandiri.
Tak lagi bergantung padamu.
Sudah sarjana.
Bukannya malah putus kuliah dan membuatmu malu.
Harusnya sudah bekerja.
Memberikanmu hadiah dari gaji pertamaku.
Membelikan pulsa tiap bulannya untuk dua adikku.
Bukan malah dikirimi uang tiap bulannya.

Pa, kalau boleh saya minta sesuatu.
Aku cuman ingin satu hal.
Tenang saja, aku tak akan meminta barang-barang tadi yang kusebut.
Aku cuman akan meminta sebuah pesan singkat.
Benar, sebuah pesan singkat.
Sebuah pesan singkat yang berisi ucapan selamat ulang tahun darimu.
Pesan singkat yang berisi doa-doamu pada Tuhan untukku.
Doa yang pastinya bakal membuatku bersemangat lagi.
Menata kembali hidupku yang sudah kubuat begtu berantakan.
Berusaha untuk membuatmu kembali bangga punya anak sepertiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar